Senin, 16 November 2009

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kesempatan serta kemampuan kepada kami, sehingga kami pemakalah dapat menyususn karya ilmiah ini yang berjudul “Sejarah Psikologi Perkembangan”
Kami juga tidak lupa berterima kasih kepada dosen pembimbing Muhammad Nuzli yang telah memberi petunjuk serta cara-cara dalam pembuatan makalah ini.
Dan kami juga mohon maaf, jika masih terdapat kesalah serta kakurangan di dalam makalah ini, untuk itu kami mohon kritik dan saran pembaca yang dapat membangun kinerja ilmiah ini.
Atas perhatian para pembaca kami ucapkan terima kasih.




Bangko, September 2009



Penulis









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................ 2
C. Tujuan Penulisan......................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
• Sejarah Psikologi Perkembangan ada 3 periode :
1. minat awal mempelajari perkembangan anak............... 3
2. Dasar-dasar pembentukan psikologi perkembangan
secara ilmiah................................................................. 4
3. munculnya studi psikologi perkembangan modern...... 7

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................... 11
B. Saran............................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 12








BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adanya sejarah psikologi perkembangan disebabkan agar dapat mempelajari perkembangan anak, pembentukan psikologi perkembangan secara ilmiah serta dapat mengembangkan ilmu psikologi modern.

B. Rumusan Masalah
1. Sebutkan 3 periode sejarah psikologi perkembangan?
2. Sebutkan kegunaan-kegunaan mempelajari psikologi perkembangan?
3. jelaskan 3 faktor yang mendorong pengektifan? Kembali bidang studi psikologi perkembangan ?

C. Tujuan Panulisan
Karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi perkembangan dan di dalam karya ilmiah ini, kami dituntut untuk membahas sejarah psikologi perkembangan serta dapat memperkaya di depan porum dengan sebaik mungkin.












BAB II
PEMBAHASAN

Sebelum kita membahas tentang sejarah psikologi perkembangan, perlu kita pelajari kembali apa pengertian dari psikologi perkembangan agar dapat memudahkan kita untuk memahami sejarah psikologi perkembangan. Psikologi perkembangan pada prinsipnya merupakan cabang dai psikologi. Psikologi sendiri merupakan sesuatu istilah yang berasal dari bahasa inggris, yaitu “psychology”. Istilah ini pada mulanya berasal dari kota dalam bahasa Yunani “psyche”. Yang berarti roh, jiwa atau daya hidup dan “logo” yang berarti ilmu. Jadi secara harfiyah “psychology” berarti ilmu jiwa.
Namun sejak dulu tidak pernah ditemui kata sepakat tentang apa yang dimaksud dengan jiwa. Sejak zaman Yunani kuno, para filosof berusaha mempelajari jiwa. Misalnya, Plato, mengatakan jiwa adalah ide. Hipocrates berpendapat jiwa adalah karakter, sedangkan Aritoteles mengartikan jiwa sebagai fungsi mengingat dan masih banyak para ahli lainnya berpendapat.
Sedangkan pengertian psikologi perkembangan itu sendiri adalah psikologi yang menitik beratkan pembahasan dan penelitian pada proses-proses dan dinamika prilaku manusia dalam berbagai tahap kehidupan. Mulai dari masa konsepsi hingga meninggal dunia. Ada beberapa definisi pengertian psikologi eperkembangan menurut para ahli yaitu sebagai berikut :
1. David G. Myers (1996) merumuskan definisi psikologi perkembangan sebagai “ a branth of psychology that studies physica, lognitine, and social change throughout the life span”.
2. Kelvin L. Seifert dan Robert J. Hoffnung (1994), merumuskan definisi psikologi perkembangan adalah “the scientific study of how thought feelings personality, social relationchip, and body and motor skill evolve an individual grow older”.
3. menurut Linda L. Davidoff (1991) psikologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan-perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia yang biasanya dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuaian menjelang mati.
4. Richard M. Lerner (1976) merumuskan psikologi perkembangan sebagai pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologi sepanjang hidup. Misalnya, mempelajari bagaimana proses berpikir pada usia anak satu, dua tahun. Memiliki persamaan atau perbedaan atau bagaimana kepribadian seorang berubah dan berkembangan dari anak-anak remaja sampai dewasa.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmaniah, psilaku maupun fungsi mental manusia sepanjang rentang hidupnya yang biasanya dimuali sejak konsepsi hingga menjelang mati.
Di dalam mempelajari psikologi perkembangan sejarah psikologi perkembangan dapat dibagi atas 3 periode yaitu :
1. Minat awal mempelajari perkembangan anak
Sebelum mempelajari psikologi perkembangan. Perhatian berawal pada pemahaman yang mendalam pada anak-anak, karena dasar pemikiran merujuk bahwa penelitian dan buku-buku tentang anak sedikit sekali. Pemahaman terhadap seluk beluk kehidupan anak sangat bergantung keyakinan. Dan tradisional yang bersumber dari pemikiran para filosof tentang perkembangan anak serta pengaruh faktor keturunan dan lingkungan terhadap hidup kejiwaan anak.
Salah seorang filosof yang banyak mempengaruhi pandangan masyarakat tentang kehidupan anak adalah Plato (427-346 SM). Menurut Plato, perbedaan-perbedaan individual mempunyai dasar genetis, potensi individu ditentukan oleh faktor keturunan. Artinya, sejak lahir anak telah memiliki bakat-bakat atau benih-benih kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengasuh dan pendidikan.
Walaupun plato tidak dapat memberikan bukti langsung dalam menunjang spekulasinya, namun tampak jelas bahwa menurunnya anak merupakan miniatur orang dewasa. Anggapan ini tampak bahwa semua keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan yang tampil dikemudian hari setelah dewasa merupakan bawaan sejak lahir (innate ideas), pendidikan tidak lain hanyalah upaya untuk menarik potensi ke luar, namun tidak menambahkan sesuatu yang baru. Perkembangan dianggap sebagai suatu pertumbuhan semata. Jadi anak merupakan miniatur orang dewasa mengandung arti bahwa anak berbeda secara kuantitatif dengan orang dewasa bukan secara kualitatif.
Pada abad pertengahan, masyarakat tidak memberikan status apapun kepada anak-anak, bahkan lukisan kuno proporti tubuh anak-anak sering digambarkan sama dengan proporsi tubuh orang dewasa. Anak-anak diberi pakaian model pakaian orang dewasa dalam ukuran kecil. Segera setelah anak dapat berjalan dan berbicara, mereka bergabung dengan orang dewasa sebagai anggota masyarakat, memainkan permainan dan mengerjakan tugas-tugas yang sama dengan orang dewasa.
Anggapan terhadap anak sebagai miniatur orang desawa ternyata membawa implikasi penting dalam dunia pendidikan. Proses-proses yang mendasari cara berpikir dan berbuat anak dianggap sama seperti orang dewasa. Apabila anak berpikir dan melakukan perbuatan yang menyimpang dari standar orang dewasa, anak dianggap bodoh atau tolol dan apabila anak-anak melanggar norma-norma sosial dan moral, dianggap berbuat jahat dan harus diberkan hukuman seperti orang dewasa.
Pada akhir abad ke-17, seorang filosof inggris yang bernama : “John Locke” (1632-1704) mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan anak. Menurut isi kejiwaan anak ketika dilahirkan adalah ibarat secarik kertas yang masih kosong. Dimana bentuk dan corak kertas tersebut nantinya sangat ditentukan oleh bagaimana kertas itu ditulisi. Dalam hal ini anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. Oleh sebab itu, peranan orang tua sangat penting dalam mengisi secarik kertas kosongitu sejak dia bayi.
Rousseau dalam bukunya Emile ou L’education (1762), menolak, pandangan bahwa anak memiliki sifat bawaan yang buruk (innate bad), dia menegaskan bahwa “All thinhs are good as they come out of the hand of their creator, but everything degenates in the hand of man” artinga segala-galanya adalah baik sebagaimana ke luar dari tangan sang pencipta, segala-galanya memburuk dalam tangan manusia. Pandangan ini dikenal dengan Noble Savage, ungkapan ini mengandung arti bahwa anak ketika lahir sudah membahwa segi-segi moral (hal-hal yang baik dan buruk, benar dan salah yang dapat berkembang secara alami dengan baik), jika kemudia terdapat penyimpangan dan keburukan, hal itu dikarenakan pengaruh lingkungan dan pendidikan.
Sebagai mana kita ketahui bahwa psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tentang perkembangan tingkah laku manusia. Maka Elizabeth B. Hurlock (1980) menyebutkan beberapa kegunaan mempelajari psikologi perkembangan yaitu :
a. Membantu kita mengetahui apa yang diharapkan dari anak dan kapan yang diharapkan itu muncul. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang diharapkan pada anak usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu bila ia tidak mencapai standar yang ditetapkan orang tua atau guru. Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang diharapkan dari mereka, maka mereka akan kehilangan rangsangan untuk lebih mengembangkan kemampuannya. Disamping itu ia juga akan merasa tidak senang terhadap orang yang menilai rendah kemampuan mereka.
b. Pengetahuan tentang perkembangan memungkinkan para orang tua dan guru memberi bimbingan belajar yang tepat pada anak. Bayi yang siap untuk belajar misalnya dapat diberikan kesempatan untuk melakukan dan dorongan untuk tetap berusaha hingga kepandaian berjalan dapat dikuasai. Tidak adanya kesempatan dan dorongan akan menghambat perkembangan yang normal.
c. Dengan mengetahui pola normal perkembangan memungkinkan para orang tua dan guru untuk sebelumnya mempersiapkan anak menghadapi perubahan yang akan terjadi pada tubuh, perhatian dan perilakunya.

2. Dasar-dasar pembentukan psikologi perkembangan secara ilmiah
Dalam periode ini, sumber penting untuk mempelajari anak adalah catatan-catatan harian mengenai perkembangan dan tingkah laku anak. Catatan-catatan yang ditulis ini dilakukan terhadap anak-anaknya sendiri. Misalnya, seorang ahli pendidikan dari Swiss, Johan Heinrich Pestalozzi (1746-1827) pada tahun 1774 sendiri (berusia 3,5 tahun). Ia mendukung pendapat Roussequ bahwa anak yang dilahirkan pada dasarnya mempunyai segi-segi yang baik dan perkembangan selanjutnya banyak sipengaruhi oleh aktivitas anak itu sendiri. Dietrich Tiedemen (1787) Tabib dari Jerman, namun penelitian yang sungguh-sungguh terhadap perkembangan anak-anak baru dimulai pada abad ke 19 yang dipelopori oleh Charles Darwub dab Wilhem Wundt.
a. Pengaruh Charles Darwin (1809-1882)
Ilmuan dari inggris yang terkenal dengan teori evolusinya ini, mempublikasikan lewat Origin of The Species (1859) dan Descent of Man (1871), karyanya ini merangsang untuk melakukan observasi terhadap perkembangan anak. Darwin menyatakan bahwa anak merupakan sumber yang kaya informasi tentang sifat dan ciri-ciri manusia, dengan mempelajari tingkah laku dan perkembangan anka, kita bisa mengetahui asal-usul manusia. Hal ini berhubungan dengan teori evolusinya mengenai pekembangan hewan dan manusia.
Pandangan biologis Darwin menganggap pekermbangan sebagai pembukaan kemampuan dan ciri-ciri yang telah terprogram secara genetik. Pandangan ini kemudian menjadi landasan bagi Psikolog Perkembangan seperti Stanley Hall dengan “perkembangan mengakhiri evolusi”, Sigmun Freud dengan “Tahap-tahap perkembangan seksualitas”, Arnold Gesselold dengan “Jadwal tetap pertumbuhan”, John Bowlby Chomsky dengan “Kemampuan berbahasa yang dibawa sejak lahir” serta riset “perkembangan biologi syaraf” yang meneruskan tradisi Darwin.
b. Pengaruh Wilhem Wundt (1832-1920)
Peristiwa penting abad ke 19 menjadi dasar tumbuhnya Psikologi sebagai disiplin yang berdiri sendiri, ditandai dengan didirikannya laboratorium psikologi pertama oleh Wilhelm Wundt (1879) di Leipzzing. Wundt beranggapan bahwa eksperimen memiliki arti penting bagi psikologi, dia memberi dasar pada Psikologi Esperimental. Menurut Wundt eksperimen dapat membuktikan wilayah pengamatan dari tanggapan.
Pandangan Wundt dan Darwin berpengaruh pada G Stanley Hall (1846-1924) murid Wundt di Leipzzing, Stanley mengambil dari Darwin aalah “tentang adanya rekapitulasi dalam perkembangan manusia” menurutnya, perkembangan individu perefleksikan perkembangan species yang berarti bahwa adanya pengulangan (rekapitulasi) dari perkembangan species yang meliputi beberapa tingkatan evolusi. Wundt memperluas konsep rekapitulasi yang meliputi perkembangan kebudayaan, biologis manuisia. Oleh karena itu Stanleyterkenal dengan “Recapitulations Theory” yang berangapan bahwa “Pentahapan dala proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui anak ke arah kematangan adalah pengulangan secara filogenetis sejarah perkembangan manusia”.
Karena pengalamannya di Leipzig, maka Hall juga berusaha mengetahui struktur pikiran anak-anak (pengaruh Wundt) bersama muridnya Tlark, Hall melakukan sejumlah penelitian tentang permainan anak dan isi pikiran anak di Universitas Massachusetts. Ia mengumpulkan data-data tentang perkembangan anak remaja, orang tua, dan guru dengan sampel yang cukup besar. penelitian ini dilakukan secara sistematis dan metodologik. Sehingga hasil yang diperoleh dianggap sebagai permulaan studi sistematik dan ilmiah terhadap anak-anak khususnya di Amerika.

3. Munculnya studi psikologi perkembangan modern
Studi sistematis tentang perkembangan anak mengalami perkembangan pada awal abad ke-20. penelitian-penelitian yang dilakukan pada zaman ini lebih bersifat deskriptif dan lebih dititik beratkan pada ciri-ciri khas yang terdapat secara umum, golongan-golongan umur serta masa-masa perkembangan tertentu. Seperti ciri-ciri khas dan masa-masa perkembangan motoriknya, pada umur tertentu sudah memperlihatkan kemampuan motorik tertentu. Pada masa perkembangan tertentu. Seorang anak pada umumnya bisa memperlihatkan kemampuan mengartikan sesuatu dan perkembangan kemampuan lain yang sudah biasa dicapai.
Perubahan dalam studi psikologi perkembangan terjadi setelah J. B. Watson memperkenalkan teori behaviorisme. Dalam teorinya, Watson menggunakan prinsip-prinsip “classical consitioning” untuk menjelaskan perkembangan sesuatu tingkah laku. Menurutnya, prinsip-prinsip conditioning dan prinsip-prinsip belajar dapat diterapkan pada semua perkembangan psikologis.
Pada tahun 1930-an penelitian-penelitian dibidang psikologi perkembangan masih bersifat deskriptif. Dan ini menyebabkan berkurangnya publikasi-publikasi yang berkaitan dengan topik-topik perkembangan hingga sekitar tahun 1839-1949. tetapi penurunan itu ternyata hanya bersifat sementara, sebab sekitar tahun 1950-an psikologi perkembangan memasuki periode baru dalam tahap perkembangan dan pertumbuhannya, dan hal ini terus menerus hingga sekarang.
Beberapa waktu kemudian, Dietrich Tiedeman seorang tabib berkebangsaan Jerman, juga melakukan hal yang sama. Pada tahun 1787 tiedeman memperkenalkan hasil penelitian berdasarkan catatan harian terhadap perkembangan anaknya sendiri (berusia 2,5 tahun), yang meliputi perkembangan sensoris, motoris, bahasa dan intelektual.
Perhatian dan penyesuaian yang sungguh-sungguh terhadap perkembangan anak melalui observasi langsung baru dimulai pada abad ke 19. Dalam hal ini dapat dicatat dua tokoh yang cukup berpengaruh yaitu :
1. Charles Darwin (1809-1882).
Charles Darwin adalah seorang ilmuan Inggris yang terkenal dengan teori evolusinya. Tahun 1859 ia memplubikasikan karyanya yang berjudul “Origin of the Species, dan Descent of man tahun 1891”. Karya Darwin ini ternyata merangsang untukk dilakukannya observasi langsung terhadap perkembangan anak.
Sesuai dengan pengamatan dan pencatatan terhadap anak laki-lakinya sendiri menurut Darwin anak merupakan suatu sumber yang kaya akan informasi tentang sifat dan ciri-ciri manusia dengan mempelajari tingkah laku dan perkembangan anak. Kita bisa mengetahui asal-usul manusia. Hal ini berhubungan dengan teori evolusinya yang terkenal.mengenal perkembangan hewan dan manusia.
2. Pengaruh Wundt (1832-1920)
Kejadian penting lain pada abad ke 19 adalah tumbuhnya psikologi sebagai disiplinnya. Wundt beranggapan bahwa eksperimen mempunyai arti penting bagi psikologi. Ia memberi dasar ilmiah kepada psikologi ekperimental dan dengan teliti ia merumuskan syarat-syarat eksperimen. Menurut Wundt, lapangan dimana eksperimen dapat dibuktikan kegunaannya adalah terutama lapangan pengamatan dan tanggapan.
Pandangan Darwin dan Wundt mempunyai pengaruh terhadap sarjana berkebangsaan Amerika G. Staley Hall (1846-1924). Hall adalah seorang murid Wundt di Leipzig. Dari Darwin ia mengambil pandangan tentang adanya rekapitulasi dalam perkembangan manusia. Menurutnya, perkembangan individu mencerminkan perkembangan spesies yang berarti bahwa adanya pengulangan (rekapitulasi) dari perkembangan spesies. Setidak-tidaknya ada tiga faktor yang mendorong pengaktifan kembali bidang studi psikologi perkembangan ini yaitu :
1. Terjadinya perubahan orientasi dalam riset-riset psikologi perkembangan hingga menjadi bersifat ekperimental teknik pengukuran dan pengontrolan dalam eksperimen yang telah terbukti sangat berhasil digunakan dalam eksperimen yang telah terbukti sangat berhasil digunakan dalam bidang psikologi eksperimen umum, muali dimanfaatkan dalam psikologi perkembangan. Perubahan juga terjadi dalam fokus penelitian. Yang ditandai dengan terjadinya perubahan dari studi tentang perkembangan tingkah laku secara umum menjadi penelitian eksperimental terhadap masalah-masalah khusus. Seperti, perkembangan proses-proses persepsi perubahan ini lebih mendekatkan psikologi perkembangan kepada bidang psikologi pada umumnya dan tidak lagi berpusat pada studi terhadap anak yang kadang-kadang mempunyai cara pendekatan tersendiri yang berbeda dengan alur berfikir psikologi umumnya.
2. Ditemukan kembali hasil-hasil karya Jean Piaget. Piaget adalah seorang psikologi dari Swiss yang secara terus menerus aktif melakukan serangkaian penelitian mengenai perkembangan kognisi pada anak-anak. Dari bayi sampai remaja Piaget menolak pandangan J.B. Watson yang menganggap perkembangan individu seluruhnya ditentukan oleh pengaruh lingkungan. Sedangkan menurut Piaget, perkembangan terjadi sebagai hasil interaksi yang konstan antara individu di satu pihak dan tuntutan lingkungan dipihak lain. Oleh sebab itu menurutnya, individu selalu mengadakan adaptasi untuk mempertahankan kaseimbangan antara dirinya dan lingkungan.
3. Adanya minat baru terhadap asal mula tingkah laku (origin of behavior). Yang ditandai dengan meningkatnya riset terhadap bayi-bayi. Peningkatan ini didorong oleh adanya alat-alat yang makin modern dan teknik pencatatan yang makin baik. Seperti perangkat-perangkat elektronik dan fotografik yang digunakan dalam studi mengenai perkembangan persepsi bayi. Studi yang dilakukan umumnya adalah untuk menentukan secara lebih tepat respons-respons atau keterampilan-keterampilan apa saja yang dimiliki bayi sejak lahir.
Permulaan tahun 1050-an studi mengenai tingkah laku serta kondisi-kondisi psikis dan fungsionalitas kepribadian individu lebih berfokus pada anak, sehingga lebih dikenal psikologi anak. Ciri-ciri khas psikologi anak pada waktu itu adalah :
1. orientasi lapangan psikologi anak menjadi terlalu klinis patalogis, yakni banyak berhubungan dengan kelainan tingkah laku anak dan usaha untuk mempengaruhinya kea rah perbaikan tingkah laku yang diharapkan.
2. psikologi anak banyak menaruh perhatian terhadap aspek-aspek praktis pada tingkah laku serta perkembangan kepribadian pada umumnya dengan masalah-masalah yang timbul.
3. usaha mengenal dan memberi ciri-ciri kepribadian banyak dilakukan masa ini adalah masa berkembangnya berbagai macam test psikologi, baik formal mauun nonformal. Tujuannya menguraikan ciri-ciri dan kualitas kemampuan maupun ciri-ciri khas kepribadian anak.




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah psikologi perkembangan dapat dibagi atas 3 periode yaitu :
b. Minat awal mempelajari perkembangan anak
c. Pambentukan psikologi perkembangan secara ilmiah
d. Munculnya studi psikologi perkembangan modern
Kegunaan mempelajari psikologi perkembangan yaitu :
a. Membantu kita mengetahui apa yang diharapkan dari anak dan kapan yang diharapkan itu muncul
b. Pengetahuan tentang perkembangan memungkinkan para orang tua dan guru memberi bimbingan belajar yang tepat pada anak.
c. Dengan mengetahui pola normal perkembangan memungkinkan para orang tua dan guru untuk mempersiapkan anak menghadap perubahan yang akan terjadi pada tubuh, perhatian, dan tingkah lakunya.

B. Saran
Semoga makala ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita serta dapat merubah pola berfikir kita yang lebih maju.










DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Hs. Samsunuwiyati Mara’at. S. Psi. PT Rosda
www.aliciakomputer.blogspot.com
Hurlock B Elizabeth, Developmental Psikologi; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih Bahasa, Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar