Senin, 16 November 2009

priodesasi perkembangan

A. Pendahuluan
Didalam masa pertumbuhan suatu individu tentu melalui proses-proses tertentu. Proses-proses itu dapat dikatakan dengan proses perkembangan individu, dan juga didalam perkembang melalui tahap-tahap. Tahap-tahap yang dimaksudkan adalah dari mulai tahap balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Dan tahap-tahap tersebut sangat berbeda sekali karakteristiknya.
Dan disini kita akan membahas tentang fase-fase perkembangan pada usia remaja. Nah, di usia remaja ini lah suatu proses yang harus dimengerti oleh banyak orang tua, karena di usia ini sangatlah sensitive sekali. Dan orang tua harus memahami karakteristik dari anak yang usianya masih remaja.













B. Periodisasi Perkembangan
Teori-teori periodisasi dapat di golongkan menjadi 3 ( tiga ) macam :
1. Periodisasi yang berdasarkan Biologis
Yang dimaksud dengan Periodesasi berdasarkan biologis ialah para ahli kejiwaan mendasarkan pembahasannya pada kondisi atau proses pertumbuhan biologis anak. Hal tersebut dapat dimaklumi karena pertumbuhan biologis ikut berpengaruh terhadap perkembangan kejiwaan seorang anak. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain :
a. Pendapat Kretschmer
Ia membagi perkembangan anak menjadi 4 fase :
1. Umur 0-3 tahun, pada masa ini dalam keadaan pendek, gemuk, bersikap terbuka, mudah bergaul dan mudah didekati.
2. Umur 3-7 tahun, kondisi badan anak tampak langsing( tidak begitu gemuk ) biasanya sikap anak tertutup sukar bergaul, juga sukar didekati.
3. Umur 7-13 tahun , keadaan fisik anak kembali gemuk.
4. Umur 13 tahun keadaan anak kembali langsing.

b. Pendapat Aristoteles
Ia merumuskan perkembangan anak dengan tiga fase perkembangan :
1. Umur 0-7 tahun, disebut masa anak kecil, kegiatan anak waktu ini hanya bermain.
2. Umur 7-14 tahun, disebut masa anak atau masa sekolah di mana kegiatan anak mulai belajar di sekolah dasar.
3. Umur 14-21 tahun, disebut masa remaja atau pubertas, masa ini adalah masa peralihan dari anak menjadi dewasa.

Pendapat ini dikategorikan pada periodisasi yang berdasarkan pada biologis karena aristoteles menunjukkan bahwa, antara fase satu dengan fase dua ditandai dengan adanya pergantian gigi, serta batas antara fase dua dengan fase tiga ditandai dengan mulai bekerjanya atau berfungsinya organ kelengkapan kelamin, contohnya mulai aktif kelenjar kelamin.

2. Periodisasi Berdasarkan Didaktis
Yang dimaksud dari tinjauan ini adalah dari segi keperluan/materi apa kiranya yang tepat diberikan kepada anak didik pada masa tertentu, serta memikirkan kemungkinan metode yang paling efektif untuk diterapkan didalam mengajar atau mendidik anak pada masa tertentu. Pendapat Harvey A.Tilker, PhD dalam “Devopmental Psycology To day ( 1975 )” Dan Elizabeth B. Hurlock Dalam “ Devolepmental Psycology” ( 1980 ) Menjelaskan Bahwa : Masa Puberitas ( Remaja ) MErupakan Periode yang tumpang tindih karena mencangkup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun masa remaja. Yaitu umur 11 atau 12 tahun sampai 15 atau 16 tahun.

Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu :
a. Perubahan besarnya tubuh
b. Perubahan bentuk tubuh
c. Pertumbuhan ciri-ciri seks primer
d. perubahan pada cirri seks sekunder.

3. Periodisasi berdasarkan Psikologis
Pada pembagian ini, para ahli membahas gejala perkembangan jiwa anak, berorientasi dari sudut pandang psikologis, mereka tidak lagi mendasarkan pada sudut bioligis atau didaktis lagi. Sehingga mengembalikan masalah kejiwaan dalam kedudukannya yang murni. Tokoh utama pembahasan ini psikolg dari jerman Oswald Kroh, yang nantinya diikuti oleh para ahli lainnya baik dari jerman itu sendri maupun dari Negara lain. Pendapat Kroh antara lain diungakapkan sebagai berikut : “ Bahwa perkembangan pada dasarnya perkembangan jiwa anak bejalan secara evolutif. Dan umumnya proses tersebut pada waktu tertentu mengalamai kegoncangan, masa kegoncangan ini biasa disebut trotz periode.

C. Pengertian Remaja
Isitlah remaja merupakan padanan dari istilah adolescence yang berasal dari kata Latin adolescere yang berarti “bertumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa” (Kimmel, 1995: 2; Hurlock, 1994: 206).
Usia remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berlangsung kira-kira / lebih kurang usia 13 tahun sampai 17 tahun. Setiap tahap perkembangan manusia selalu disertai tugas-tugas perkembangan yang disesuaikan dengan usianya pada saat itu. Bila seseorang gagal melalui tugas perkembangan pada usia yang sebenarnya maka tak jarang memasuki tahap perkembangan berikutnya akan mengalami masalah pada diri seseorang tersebut. Satu sifat yang mendasar yang seringkali dijumpai para orangtua terhadap remajanya yaitu sifat “pemberontak” dalam hal ini pertentangan antara anak dan orangtua. Masalah yang kerapkali terjadi adalah perbedaan keinginan dan pemikiran diantara keduanya. Orangtua cenderung menuntut anaknya harus mengikuti semua keinginan dan kerapkali menganggap sang anak masih terlalu kecil untuk memahami segala sesuatu yang ada disekitarnya. Memiliki anak yang penurut adalah harapan setiap orangtua namun apa yang terjadi jika kita memiliki anak yang cenderung keras dan tidak penurut. Sikap pemberontak yang muncul pada usia remaja merupakan manifestasi dari keinginan mereka untuk menemukan identitas diri untuk mendapatkan peran sebagai manusia dewasa dalam masyarakat. Bersikap memberontak yang kerap kali muncul biasanya disebabkan karena suatu keinginan dimana apabila muncul ketidak sepahaman padasatu maksud dan tujuan antara anak dan orangtua. Missalnya saja kegiatan yang berhubung dengan pendidikan, minat mereka terhadap suatu kegiatan, komunitas seusianya ( teman gang/kelompok ) serta menentukan jam malam bagi mereka. Sebagai orangtua tentulah masalah besar apabila mendapati anaknya yang kerap kali tidak memiliki kesepahaman dengan keinginan orantua. Orangtua lebih cenderung memaksakan keinginan mereka dan sang anak cenderung bersikap tegas pada pendiriannya apabila keinginan yang dimaksud tak dapat mereka penuhi. Lantas hal apa yang harus dipahami orangtua dalam menyikapi masalah ini…??? Hal pertama yang harus dilakukan kenali terlebih dahulu karakter atau sifat-sifat khas anak usia remaja sehingga kita bisa memahami dan mengerti pola prilaku anak yang muncul diusia remaja ini.

Adapun beberapa karakteristik dari anak usia remaja adalah:
1. Masa remaja merupakan periode penting artinya segala sesuatu
yang terjadi baik jangka pendek maupun panjang berakibat langsung
terhadap sikap dan prilaku mereka.
2. Masa remaja merupakan periode peralihan artinya anak beralih
menjadi dewasa dan meniggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanakan
dan mempelajari prilaku baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang
sudah ditinggalkan.
3. Masa remaja merupakan periode perubahan yang mencakup perubahan
emosi, perubahan proporsi tubuh, minat, perilaku dan nilai yang dianut.
4. Masa remaja merupakan masa mencari identitas
5. Usia remaja merupakan usia yang menimbulkan ketakutan karena menimbulkan beberapa pertentangan dengan orangtua.
6. Masa remaja merupakan masa tidak realistik. Hal ini disebabkan
sudut pandang mereka terhadap sesuatu dan menjadikannya cermin. Semakin
tidak realistic cita-citanya maka anak akan semakin menjadi marah dan
akan sakit hati apabila semua harapan tidak berhasil dicapainya.
7. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa artinya mereka akan
merubah stereotif baru menjadi remaja dewasa dengan melakukan peran
baru menjadi sosok orang dewasa dalam hal prilaku dan sikap serta
tindakan mereka sehingga memberikan citra yang mereka inginkan.

Perkembangan remaja berkaitan dengan perkembangan fisik, agama, daya ingat, social, moral, seks dan lain sebagainya. Ada juga dikenal dengan:
1. Perkembangan Kognitif ( PIAGET ),
Meliputi Kemampuan intelegensi, kemampuan berprestasi dan kemampuan megakses imformasi, berfikir logika, meyelesaikan masalah rumit menjadi simple dan memahami ide yang abstrak menjadi konkrit. Bagaimana menimbulkan prestasi dengan kemapuan yang dimiliki anak.
2. Perkembangan Moral ( KOHLBERG )
• Pra Konvensional
Mulainya di tandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan hukuman terhadap perilaku anak. Penilaian terhaap perilaku didasarkan atas akibat sikap yang ditimbulkan oleh perilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai menyelesaikan diri dengan harapan ,lingkungan untuk memperoleh hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda.

• Konvensional
Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau ketertiban sosial agar disebut anak baik atau anak manis.

• Purna Konvensional
Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri. Prinsip pribadi pempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di sekitarnya lebih didasarkan penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang lain.

3. Perkembangan Psikososial ( ERIKSON )
Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu menyelesaikan tugas perkemngannya pada tahap itu, yang paling penting adalah bagaimana menfokuskan diri individu pada penyelesaianya konflikyang baik itu berlawanan atau tidak dengan tugas perkembangannya. Pada masa remaja mulai dihadapkan pada harapan kelompoknya dan dorongan yang makin kuat untuk mengenaldirinya sendiri. Ia mulai berfikir bagaiamana masa depannya, anak mulai mencari identitas dirinya serta perannya, jika ia berhasil melewati tahap ini maka ia tiak akan bingung menghadapi perannya.
4. Psikoseksual
Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan jasminayah. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan cepat pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki.
Anak perempuan pada umumnya lebih cepat mencapai kematangan seksnya, kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan fisiknya juga tampak lebih cepat besar dari pada anak laki-laki. Hal ini jelas pada anak umur 9 – 12 tahun. Dan alat reproduksi sudah mulai matang, dan mulai menjalin hubungan rasa cinta dengan lawan jenis.







D. Penutup
Dalam penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa masa remaja sangat rentan sekali dan masa remaja pula dimana seorang anak akan memasuki masa pubertas.
Di masa remaja terlihat jelas perubahan yang terjadi pada seorang anak. Karena seorang anak meninggalkan masa anak dan memasuki masa remaja.

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum, kang dwi Prayitno matur nuwun ya, tugas kuliahnya sampean ane kopy nich kebetulan tugasnya sampean sama sumber and pembahasannya ama tugas temen saya ! yang kebetulan lagi ane buat nich ...!

    BalasHapus